Dokumen ini merupakan panduan bersama untuk seluruh kontributor yang terlibat dalam buku Membisikkan Bekal untuk Perjalanan yang Sangat Jauh: Pendekatan Feminis dalam Kerja Seni Budaya.
Disusun oleh Brigitta Isabella, Dewi Candraningrum, Helly Minarti, Martha Hebi & Naomi Srikandi.
ETIKA PENELITIAN
Karya tulis yang berperspektif feminis seharusnya bukan saja mengangkat topik yang mengandung narasi feminis, melainkan juga dilakukan dengan etika feminis. Etika feminis yang ingin kami praktikkan dalam penyusunan buku ini, bagaimanapun, bukan seperangkat formula atau regulasi baku yang sudah final atau mengatur secara absolut.
Etika feminis lahir dari keterhubungan yang intim dan empatik antara peneliti dan subjek penelitian. Tim buku ini menaruh kepercayaan pada para kontributor berdasarkan trayektori karya tulis dan keterlibatannya dalam aktivisme masing- masing. Kami juga siap belajar dan berdiskusi bersama dalam proses penyuntingan untuk menumbuhkan pandangan kritis tentang etika feminis dalam penelitian.
Beberapa panduan etis yang kami yakini perlu hadir dalam penelitian feminis adalah sebagai berikut:
• Proses lebih penting dari produk. Subjek penelitian bukan semata objek yang “digali”, “diekstraksi”, “disingkap”, hanya atas nama “produksi pengetahuan”. Pastikan subjek penelitian mengetahui latar belakang, tujuan, dan hasil akhir penelitian. Selalu tanyakan secara reflektif: demi apa kita melakukan penelitian, apa privilese yang kita miliki sebagai peneliti, bagaimana relasi kuasa antara peneliti dengan yang diteliti, apa manfaat penelitian ini bagi subjek yang diteliti, bagaimana subjek penelitian dapat mengakses penelitian setelah dipublikasikan?
• Penelitian yang bersubjek narasi perempuan, minoritas seksual, atau kaum marjinal lainnya sering kali mengandung hal-hal sensitif atau privat yang belum tentu produktif bagi kehidupan subjek penelitian jika dipublikasikan. Pastikan selalu meminta konsen (izin dan persetujuan) pada subjek penelitian ketika akan memuat nama, identitas gender/seksual, maupun pernyataannya. Ciptakan ruang aman dan berikan kesempatan bagi subjek penelitian untuk melakukan verifikasi atas pernyataannya. Refleksikan suara siapa yang sedang kamu interpretasikan dalam tulisan.
• Penelitian tidak pernah netral. Selalu periksa bias kita (berdasarkan posisi kelas, gender, etnis, tingkat pendidikan, kemampuan tubuh, dll.) lagi, lagi, dan lagi. Selalu refleksikan asumsi “niat baikmu” lagi, lagi, dan lagi.
• Tidak ada toleransi (zero tolerance) atas segala perilaku yang mengandung pemaksaan, pelecehan, dan kekerasan dalam bentuk apa pun.
ETIKA PENERBITAN
• Tulisan merupakan gagasan asli milik penulis dan belum pernah diterbitkan di kanal media mana pun.
• Tidak ada toleransi (zero tolerance) untuk tindak plagiasi baik yang diklaim tidak sengaja maupun sengaja.
• Mengutip atau memparafrasakan gagasan orang lain tanpa mencantumkan referensi adalah bentuk plagiasi. Jika setelah penerbitan buku ini penulis diketahui telah melakukan tindak plagiasi, maka tulisannya akan dinyatakan batal dari buku dan penulis bersangkutan wajib membuat pernyataan maaf secara terbuka.
• Apabila penulis merekam atau memotret subjek penelitian dan akan menggunakan materi tersebut dalam buku ini maka wajib meminta izin publikasi dari subjek tersebut. Apabila penulis menggunakan foto/gambar yang bukan miliknya sendiri sebagai ilustrasi tulisan maka wajib meminta izin tertulis (bisa via e-mail atau arsip tangkapan layar Whatsapp/Messenger/dll.) dari pemiliknya.
• Lisensi penerbitan yang digunakan PERETAS adalah Creative Commons Atribusi- NonKomersial-Berbagi Serupa 4.0 Internasional (https://creativecommons.org/ licenses/by-nc-sa/4.0/legalcode.id) pada seluruh hasil kerja, kecuali hasil kerja bukan merupakan objek perlindungan hak cipta di Indonesia menurut Undang- Undang No. 28 tentang Hak Cipta dan/atau sumber-sumber hukum lain yang terkait dan berlaku di Indonesia.
• PERETAS berniat melakukan kerja sama penerbitan dan distribusi buku dengan penerbit lain. Keputusan kerja sama ini akan diinformasikan kepada penulis setelah negosiasi berjalan.
• Penulis berhak mendapatkan 2 kopi buku dan file PDF yang dapat dibagikan gratis selama itu untuk kebutuhan pendidikan dan tidak disebarkan secara massal atau untuk kepentingan komersial.
ETIKA PENYUNTINGAN
Masing-masing penulis akan berproses bersama seorang editor utama dan seorang editor pendamping, merujuk pada proses penulisan jurnal akademis di mana penulis akan menerima ulasan ganda (double review). Kritik, komentar, dan saran dari editor selalu diniatkan sebagai sesuatu yang konstruktif dan menghargai pandangan serta kreativitas penulis. Revisi berulang kali merupakan hal yang sangat wajar dan tidak pernah berarti merendahkan intelektualitas seseorang. Apabila penulis merasa tidak nyaman atau merasa proses penyuntingan bermasalah dari sisi kinerja editor, dipersilakan mengontak koordinator buku dari tim PERETAS.