Panggilan Berkumpul!!!
Halo, teman-teman. Kami sangat berbahagia bisa menyapa kalian (lagi), semoga semesta masih berbaik hati memeluk kita semua dalam kebaikan dan kesehatan. Pandemi teryata tidak hanya membangun tembok pemisah di antara kita, tapi juga menambah kadar rindu. Kami sangat merindukan diskusi-diskusi berfaedah bersama kalian.
Untuk menebus kerinduan itu, kami ingin mengajak kalian untuk berkumpul lagi di Sumber Urip. Sumber Urip merupakan sebuah desa yang terletak di Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu. Desa Sumber Urip terletak di bawah kaki Bukit Kaba dengan hawa dingin, juga terkenal dengan pertanian sayuran dan kebun jeruk dengan kualitas terbaik di Provinsi Bengkulu. Desa ini menawarkan pemandangan alam bukit barisan dan kawah gunung berapi yang menjadi objek pendakian di Provinsi Bengkulu.
Sumber Urip tidak hanya memiliki alam yang menakjubkan, tapi juga memiliki petani perempuan yang familiar disebut ‘Perempuan Tanah Rejang’. Mereka adalah garda terdepan dalam menghadapi perubahan iklim. Mereka yang menjamin kelangsungan ekonomi keluarga, yang juga berarti bahwa mereka turut bersentuhan langsung dengan pestisida yang tentunya memiliki dampak bagi Kesehatan seksual dan reproduksi mereka.
Kami yakin pertemuan bersama ‘Perempuan Tanah Rejang’ akan berguna untuk menjamakkan pemahamanmu tentang feminisme.
Metode Berkumpul
Mulanya kami ingin melakukan kegiatan ini dengan bertatap muka secara fisik dengan kalian, sayang sekali, pandemi memaksa kami untuk bertemu kalian dengan metode daring (virtual) dan menggunakan cara klasik ‘berkirim pesan dan cerita melalui surat’ saja. Mohon maaf bila upaya membayar kerinduan ini tidak maksimal.
Apa yang akan kita lakukan bersama?
Kami ingin mengajakmu untuk bersama-sama belajar dan menggali potensi-potensi alam dan kekuatan perempuan Tanah Rejang, bagaimana mereka bertahan di tengah krisis perubahan iklim dan bahaya pestisida. Kita akan bertukar cerita dengan 16 orang perempuan petani Tanah Rejang, yakni 8 orang Ibu dan 8 orang perempuan muda melalui zoom yang akan diselenggarakan sebanyak 4 kali pada setiap akhir pekan selama bulan Maret. Masing-masing kita akan memiliki ‘Ibu Angkat’ dan ‘Adik Angkat’ yang mana kita akan berinteraksi secara intens dengan mereka melalui surat-menyurat.
Dari perempuan muda, kita dapat mengkaji pengalaman dan pemahaman mereka tentang pertanian, pestisida, HKSR, dan juga bagaimana mereka memahami, mengartikulasikan, dan merefleksikan alam/lingkungannya.
Kamu juga dapat berinteraksi secara virtual dengan perwakilan 5 (lima) komunitas perempuan muda di Kabupaten Rejang Lebong untuk mengetahui sejauh mana transfer ilmu antar generasi, bagaimana mereka memahami permasalahan perempuan sebagai isu sosial.
Kamukah yang Kami Cari?
Bagi kalian yang bergerak dalam aktivisme seni untuk memperjuangkan lingkungan hidup, atau yang tertarik pada isu ekologi dan feminisme, kami mengundang kalian dengan cinta dan antusias untuk belajar bersama kami dari para Perempuan Tanah Rejang.
Output
Kegiatan ini diharapkan dapat menghasilkan Photo voice yang berisi nama lengkap ibu/adik angkat, nama kelompok, dan nama lembaga pendamping yang akan dipublikasikan di website Peretas.
