Grace Samboh (l. 1984, Jakarta) adalah salah satu kurator untuk Jakarta Biennale “ESOK” (2021) dan “Collecting Entanglements and Embodied Histories” proyek bersama Galeri Nasional Indonesia, MAIIAM Contemporary Art Museum, Singapore Art Museum, Nationalgalerie – Staatliche Museen zu Berlin, dan Goethe-Institut (2021-2022). Ia terus-menerus mencari kemungkinan bentuk kerja kuratorial di dalam ruang hidupnya. Ia percaya bahwa kerja kuratorial adalah memahami sekaligus membuat sesuatu pada waktu yang bersamaan. Klaim bahwa Indonesia kekurangan infrastruktur negara dianggapnya ketinggalan zaman. Ia bersijingkat peran dalam beragam elemen dan lembaga seni di sekitarnya sebagai peneliti, penulis, produser, dan kurator seni rupa. Ia tergabung dalam Hyphen — (sejak 2011) dan RUBANAH Underground Hub (sejak 2019), sembari menempuh pendidikan doktoral di jurusan Kajian Seni dan Masyarakat, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.