Terenia Puspita lahir pada 11 September 1990, dari ibu yang tangguh sekaligus rapuh dan ayah yang tampan meskipun bajingan. Sejak tahun 2011 sampai sekarang, Tere bekerja sebagai pekerja migran Indonesia (PMI) di Hong Kong, dan menggunakan waktu luangnya untuk menulis serta menerjemahkan berita di Migran Pos.
Tujuannya bergerak di bidang kesenian ialah untuk menyelaraskan isi kepala dengan realitas. Dalam tradisi di banyak negara, anak perempuan tumbuh dewasa dengan pilihan yang terbatas. Namun, apabila dia memilih untuk menjadi berbeda, atau setidaknya menjadi diri sendiri yang mandiri, maka anak perempuan itu seolah telah memulai perang. Itu sebabnya, Tere memilih melawan dengan tulisan.
Sebenarnya Tere lebih tertarik menjadi penjelajah luar angkasa dan menyingkap berbagai misteri tentang alam semesta, yang nantinya dapat bermanfaat untuk peradaban manusia di Bumi. Malangnya, jenis kelamin dan keadaan ekonomi telah menjadi dinding pembatas, yang sulit untuk dilampaui. Itu sebabnya Tere memilih menjadi penerjemah, karena sadar tentang keberadaan kita yang dikelilingi dinding pembatas, entah dari segi geografis ataupun budaya. Tere berharap dapat menjadi jembatan yang dapat membantu pembaca menyebrangi keterbatasan bahasa.