Kami mengundang kalian yang ingin tahu bagaimana perempuan dan gender non-biner di Papua menggeluti kehidupan dengan berkesenian.
Kegiatan ini berjudul “Kiki nembuo lwou lyatam” (dibaca Kiki nembuo lrwou lryatam), berasal dari bahasa Namblong, yang berarti perempuan-perempuan sedang duduk berkumpul dan berbicara tentang sesuatu. Namblong adalah satu suku di Lembah Grime, satu lembah di dekat pesisir utara bagian timur Papua. Lebih lanjut tentang Namblong akan kita gali lebih dalam bersama salah satu partisipan PERETAS 02, Regina Bay.
Mengambil inspirasi dari PERETAS 01, walaupun belum berani mengorganisir ruang pertemuan fisik, kegiatan ini akan bertumpu pada interaksi virtual dalam “ruang produktif” dan “ruang reproduktif”.
Alih-alih membedakan kedua jenis ruang, kami menawarkan peleburan berbagai kecenderungan dan kebiasaan baru berdiskusi di Zoom semasa pandemi. Tujuannya selain untuk memperluas pertemanan dan menguatkan solidaritas, juga mengolah berbagai cerita dan bertukar metode bekerja dan berkarya.
Latar yang akan cukup kental mewarnai ruang-ruang virtual ini adalah tantangan dan ancaman ekologis, ditambah visi keadilan sosial dalam lini-lini kehidupan sebagai perempuan dan gender non-biner.
Kami menunggu tanggapan berminat dari kalian, sampai berjumlah 10 orang dari PERETAS 01, untuk bergabung dengan 10 orang lagi dari Papua.
Jadi, siapkan diri, waktu, dan perangkatmu untuk mengikuti kegiatan sepanjang Maret dan April 2021.
Salam sayang,
Asrida, Naomy, Pitra, dan Siska
Kiki nembuo lwou lyatam
Durasi dan tanggal kegiatan
Maret-April 2021
Lokasi kegiatan
Daring: Jayapura, Merauke, Wamena, Sorong, Manokwari, dan kota-kota lain di Indonesia.
Deskripsi singkat latar belakang dan tujuan kegiatan
Bagaimana situasi pekerja seni perempuan di Papua? Bagaimana mereka melihat situasi di Tanah Papua hari ini dan meresponnya lewat kerja-kerja mereka? Bagaimaana menjahit kerja-kerja perempuan pekerja seni di Papua dengan perempuan pekerja seni di Indonesia yang tergabung dalam Peretas 01?
Kegiatan ini dibuat untuk mulai menjawab pertanyaan-pertanyaan itu. Kami berharap ini menjadi ruang awal di mana peserta yang terdiri dari 10 perempuan pekerja seni di Papua dan 10 perempuan pekerja seni di Peretas 01, akan bertemu, bertukar pengalaman, pengetahuan dan praktik berkesenian dan secara khusus melihat situasi Papua. Para peserta juga akan mendapat kesempatan merancang karya kolaborasi.
Metode berkumpul
Pertemuan ini akan dibagi ke dalam dua ruang, reproduktif dan produktif. Di ruang reproduktif, peserta bertemu, saling berbagi pengalaman, pengetahuan dan praktik berkesenian. Di ruang produktif peserta berkolaborasi membuat karya merespon pengalaman bertemu atau merespon situasi di Tanah Papua.
Bentuk keterlibatan peserta
Menyiapkan waktu
Menyiapkan perangkat yang nyaman untuk pertemuan online
Hadir dalam pertemuan: menyimak, menanggapi, berbagi dengan peserta lain
Membuat karya
Kegiatan ini sesuai untuk perempuan pekerja seni perempuan di Peretas 01 yang ingin terhubung dan bergerak bersama dengan perempuan pekerja seni di Papua.
Catatan:
*Kiki nembuo lwou lyatam (dibaca Kiki nembuo lrwou lryatam) dalam bahasa Namblong berarti perempuan-perempuan sedang duduk berkumpul dan berbicara tentang sesuatu. Namblong adalah satu suku di Lembah Grime, satu lembah di dekat pesisir utara bagian timur Papua. Regina Bay, perempuan dari Suku Namblong yang ikut meneliti kembali bahasa Namblong dan menuliskannya dalam beberapa jenis buku, akan menjadi salah satu peserta dalam kegiatan ini.