Seniman kriya dan pendiri Kait Handmade, sebuah studio kecil yang mengutamakan: eksplorasi (exploration), keragaman (diversity), kelangsungan (continuity), keberlanjutan (sustainability), dan ramah lingkungan (eco-friendly). Ia percaya bahwa perempuan adalah masa depan manusia dan segala sesuatu saling ter-Kait satu sama lain. Ia adalah salah satu pendiri MaPaQuilts, komunitas perca di Malang yang rutin mengadakan pertemuan mingguan sebagai ruang untuk menghidupi keragaman dan persaudaraan perempuan melalui perca dan teknik jahit manual untuk lebih berdaya. Inisiator FKKI (Forum Kriya Kontemporer Indonesia) kolektif yang beranggotakan alumni dan pelaku seni kriya untuk lebih aktif hadir di tengah masyarakat urban. Pada 2018 dan 2019, ia terlibat dalam program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, Seniman Mengajar, dan melakukan riset serta pendokumentasian seni tenun di Lembata dan Sumba Barat Daya, NTT.
Peretas, kependekan untuk perempuan lintas batas, bergerak melalui dan menuju politik solidaritas feminis antar perempuan pekerja seni di Indonesia. Peretas meretas definisi stereotipikal dan konstruksi sosial yang hegemonik atas identitas perempuan. Dalam kerja-kerja kolektif Peretas, kami bernavigasi dengan perspektif interseksional untuk mengekspos kejamakan subyektivitas perempuan yang melintasi dan mengganggu batas/pembatasan negara, ras, etnisitas, kelas, seksualitas, agama, dan disabilitas.
Program-program kami bertujuan mendukung terciptanya ruang produktif dan reproduktif bagi perempuan pekerja seni, yang kami tempuh dengan mengorganisir Peretas Berkumpul, penelitian, penerbitan buku, dan diskusi publik. Melalui kegiatan-kegiatan ini, kami ingin berkontribusi dalam perluasan pengertian praktik seni budaya, yang tidak hanya melulu berhubungan dengan produktivitas industri kreatif atau karir individu, tetapi juga transformasi sosial dan distribusi pengetahuan bersama. Praktik pengorganisasian kami melibatkan kerja berbagi pengetahuan, perawatan kolektif, disensus yang demokratis, sensibilitas artistik, dan imajinasi radikal untuk mempertahankan dan memperbanyak ruang aman yang melawan praktik kekuasaan dominan
Peretas didirikan pada 2017 oleh Dhyta Caturani, Felencia Hutabarat, Lisabona Rahman, dan Naomi Srikandi.
Kontak: info@peretas.org
Website ini didesain oleh Natasha Tontey bekerja sama dengan web developer ScriptMedia (2019-2020).
Logo Peretas didesain oleh Cadrilla Bareno (2019).
Seluruh konten dalam website ini menggunakan lisensi Creative Commons CC BY-NC Atribusi-Non Komersial.